Minggu, 29 Mei 2016

Barn Owl




Tidak seperti burung hantu celepuk, memelihara barn owl (tyto alba) cenderung lebih susah dibanding dengan memelihara celepuk. Level kesulitan memelihara barn owl bisa dikatakan lebih tinggi dibandingkan dengan memelihara celepuk, maka barn owl tidak dianjurkan dipelihara oleh orang yang pemula dalam pemeliharaan burung hantu. Burung hantu barn owl gampang sekali stress yang biasanya berakhir kepada kematian.

cara memelihara barn owl :

1. Pilih barn owl yang masih anakan berbulu kapas (chick) saat akan membeli. Pastikan pula barn owl yang dibeli sehat.
Ciri barn owl yang sehat antara lain adalah tidak lesu, aktif, saat dikeluarkan dia aktif bergerak, mata jernih dan terbuka (kelopak mata tidak menutup), serta tidak ada luka fisik di bagian tubuhnya. Memilih barn owl yang masih chick agar barn owl tersebut bisa bonding kepada anda pemiliknya.

2. Saat sampai di rumah, biarkan barn owl sendiri di dalam ruangan tertutup agar ia adaptasi dengan lingkungan barunya.
Selama masa adaptasi, beri makan berupa potongan kecil daging sapi yang masih segar. Lebih bagus lagi jika daging sapi yang diberikan masih berdarah.

3. Setelah masa adaptasi, anda bisa memindahkan barn owl tersebut ke tangkringan (perch) yang sudah disediakan.
Anda bisa membuat sendiri perch dengan menggunakan pipa PVC, kaleng bekas cat, dan pipa PVC letter T. Cara membuat perch bisa anda baca di artikel saya cara membuat perch sendiri.

4. Jadwal pemberikan makanan untuk barn owl
Barn owl adalah jenis burung hantu dengan level pemeliharaan yang lebih susah dibandingkan celepuk, salahsatunya adalah dari segi pemberian pakan. Pakan yang diberikan bisa berupa bayi atau anakan tikus putih yang terlebih dahulu sedikit dilukai agar aroma darahnya tercium oleh si barn owl. Pemberian makan bisa diberikan 2 atau 3 kali sehari: subuh hari sekitar jam 5 atau setengah 6, siang hari sekitar jam 1 atau jam 2 (opsional), dan awal malam sekitar jam 7 atau 8 malam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar