Saat ini hampir seluruh masyarakat mencintai hewan khusus nya bintang peliharaan. mulai dari mamalia sampai dengan reptil. beberapa orang juga igin mengetahui binatang apa yang pantas untuk dipelihara atau tidak. degan blog ini saya akan berbagi informasi mengenai beberapa tips dari cara memelihara hewan hingga cara merawatnya
Rabu, 01 Juni 2016
Kura-Kura Sulcata
African spurred tortoise (geochelone Sulcata) atau kura-kura Sulcata, berasal dari daerah Afrika. Sulcata adalah kura2 darat nomor tiga terbesar di dunia. Panjang plastron (tempurung bagian bawah) dapat mencapai 78cm.
Musim kawin adalah sekitar bulan Juni Hingga maret frekuensi terbesar adalah september sampai November, bertelur pada menjelang musim kemarau, dengan jumlah hingga 17 butir. telur-telur ini akan menetas setelah 212 hari.
Captive breed (cb)
Sulkata peliharaannya terlihat kawin pertama kali sekitar bulan Desember hingga Januari, bertelur bulan Juni dan bertelur lagi bulan Juli (2 clutch) total sebanyak 13 butir. telur-telur Sulcata tersebut menetas pada bulan desember pertengahan dengan masa inkubasi 4,5 bulan atau 135 hari.
Di alamnya Sulcata memakan rumput dan daun-daun dari tanaman yang mengandung air (succulent).
Habitat
Sulcata tersebar dari sudan, Ethiophia, Togo, Hingga Mali dan Mauritania, Secara general penyebarannya berada di bagian Utara dari Gurun Sahara. Untuk menghindari Panas yang menyengat, sulkata menggali lubang untuk berteduh dengan menggunakan kakinya yang sangat kuat.
Pemeliharaan Kura-kura Sulcata
Kura ini tidak menyukai tempat pemeliharaan yang lembab, Sulcata Baby walau menyukai panas namun gampang sekali mengalami dehidrasi, pemeliharaan tiap pagi bisa direndam dengan air hangat setengah batoknya lalu di jemur sambil diberi makan, kandang harus selalu dalam keadaan kering dan hangat mencapai 30 derajat, tempat pemeliharaan harus sejuk dan kering jangan di berikan tempat air minum di dalam kandang. kura2 kecil harus dijemur pada pagi hari atau menggunakan lampu sekitar 25-60 watt agar tetap kering dan hangat serta Uvb light bila tidak sempat menjemur.
Jangan menjemur kura-kura terlalu lama
Kalau menjemur terlalu lama kura2 dapat mengalami dehidrasi dan menyebabkan kematian, usahakan hingga badannya hangat atau memberi tempat perlindungan pada kandang kura-kura sehingga jika terlalu panas kura-kura tersebut dapat menjauhkan diri/bersembunyi di tempat teduh.
Jangan Menjemur Kura-Kura Tanpa Diawasi
Biarpun Kelihatan lambat, Tapi kura-kura juga pandai melarikan diri. pada musim hujan gunakan lampu khusus reptil yang mengandung UVA-UVB (Full Spectrum lamp).
UVA digunakan untuk menambah selera makan dan memproses makanan di tubuh reptil. UVB digunakan untuk memproses vitamin D3 pada makanannya karena reptil tidak bisa mensintesa Vitamin D3 tanpa bantuan UVB.
tempat berjemur diusahakan mempunyai suhu 31-34 derajat, sedang suhu kandang sekitar 28-32 derajat. gunakan termometer untuk mengukur suhu jangan di kira-kira, karena kadang perkiraan kita meleset jauh.
Makanan untuk kura-kura sulcata
Makanan untuk kura-kura sulkata bisa diberi Fumak, kaktus centong, sawi ijo , selada, bunga sepatu, buncis
Kriteria Kura-kura darat yang sehat
-Mata bersih tidak berair.
-Nafsu makan bagus.
-Badan berat, aktif.
-Tidak ada luka
Kura kura dapat dipelihara di tempat ber AC dengan bantuan dari lampu agar tidak kedinginan.
Vitamin untuk kura-kura
Untuk kura-kura dengan Variasi makanan yang bagus, sudah cukup hanya diberi tambahan Kalsium, kalsium yang ada dipasaran sekarang ini adalah Calsium+D3, dapat juga diberi dengan tulang cimu/sotong yang kering. jangan diberi dog food untuk sulcata karena menyebabkan piramiding.
Breeding kura-kura Sulcata
Cara beternak kura-kura sulcata atau cara mengawinkan kura-kura Sulkata
Proses perkawinan:
Pejantan sulcata tiba pada musim kawin ketika diameter tubuhnya mencapai 35cm, di iklim indonesia musim kawin bisa terjadi setiap saat dari bulan september hingga januari, walaupun pada kenyataannya perkawinan sering terjadi setelah musim penghujan. Hal pertama yang harus anda persiapkan adalah ruangan yang cukup luas bagi kedua induk karena dalam ruangan yang sempit, pejantan yang sangat agresif dapat melukai tubuh terutama tempurung betina. Pindahkan juga pejantan lainnya karena pejantan lain dapat mengganggu proses perkawinan, para pejantan cenderung untuk bertarung satu sama lain hingga dapat berakibat fatal satu pejantan sudah cukup untuk mengawini empat betina, tetapi kalau keadaan tempat tidak memungkinkan, mau gimana lagi. Anda akan melihat mereka mulai kawin ketika pejantan bergerak untuk mengarahkan betina dengan berbagai cara, misalnya membatasi pergerakan betina dengan mengitarinya atau bahkan sampai memblokade jalannya. Alasan pejantan melakukan ini adalah untuk menghentikan pergerakan betina selama mungkin agar pejantan memiliki waktu untuk mengambil posisi menumpuk diatas betina. biasanya proses perkawinan akan disertai dengan raungan dan erangan yang cukup berisik.
Proses bertelur
Tubuh betina akan mulai membengkak beberapa waktu setelah kawin, ini merupakan indikasi bahwa betina telah terbuahi dan tubuhnya penuh dengan telur. Betina akan mulai mengurangi jatah makannya dan menampakan tanda-tanda kegelisahan. ini disebabkan karena betina sedang mencari sarang bagi telur-telurnya. setelah enam hingga delapan minggu dari waktu perkawinan betina mulai bertelur.
Pertama kali yang dilakukan betina setelah menemukan lokasi sarang, ia akan membersihkan dataran tanah/pasir dengan kakinya, Proses Bertelur Tubuh betina akan mulai membengkak selang beberapa waktu setelah kawin, ini merupakan indikasi bahwa betina telah terbuahi dan tubuhnya penuh dengan telur. Betina akan mulai mengurangi jatah makannya dan menampakan tanda-tanda kegelisahan. ini disebabkan karena betina sedang mencari sarang bagi telur-telurnya. setelah enam hingga delapan minggu dari waktu perkawinan betina mulai bertelur. Pertama kali yang dilakukan betina setelah menemukan lokasi sarang, ia akan membersihkan dataran tanah/pasir dengan kakinya, lalu mengencingi tanah tersebut dan menggalinya, kedalaman sarang berukuran kira-kira 7cm hingga 14cm dengan diameter 60cm . ketika betina merasa sarangnya telah cukup dalam, dia akan memutar balik posisi badan hingga ekor menghadap ke dalam sarang lalu mulai bertelur. selama ia meletakan telurnya , kedua kaki belakang bekerja untuk mengubur telur-telurnya dengan tanah. beberapa betina akan menggali empat hingga lima lubang sarang sebelum ia memutuskan untuk bertelur
Proses bertelur ini dapat memakan waktu kurang lebih hingga lima jam, seekor betina mampu bertelur 15 sampai 42 butir
dan setiap telur memakan waktu hingga 3 menit untuk keluar. setelah selesai bertelur, dia akan menutupi sarangnya dan memakan waktu kurang lebih satu jam, pada saat ini betina sangat protectif dengan sarang telurnya, dia akan bersikap agresif hingga terkadang menyerang apapun atau siapapun yang mendekati sarangnya. jadi sebaiknya anda amankan betina tersebut dari makhluk lain selama ia bertelur biasanya betina akan berjaga pada sarangnya hingga tiga hari kedepan, jika anda ingin mengumpulkan telur-telur tersebut sesegera mungkin, berhati-hatilah karena ada kemungkinan besar induk betina akan menyerang anda. tak jarang pula betina bersikap jinak, mereka hanya akan menutupi kembali sarangnya setelah anda kosongkan.
Inkubasi / Pengeraman :
Ada dua cara yang dapat anda tentukan sendiri untuk pengeraman telur. cara pertama adalah membiarkan telur pada sarangnya hingga menetas secara alami delapan bulan kemudian. tapi anda harus benar-benar yakin bahwa lingkungan sarang aman dari pemangsa telur dan suhu berkisar antara 82F/64C hingga 86F/68C. Telur akan menetas dalam waktu 100 sampai 200 hari.
Pada umumnya telur akan menetas bersamaan dalam waktu beberapa hari saja, tapi terkadang telur-telur tersebut menetas dengan selisih waktu beberapa hari saja, tapi terkadang telur-telur tersebut menetas dengan selisih waktu yang cukup lama, yaitu dari jangka waktu satu minggu sampai satu bulan untuk menetas semuanya. Setelah menetas biarkan bayi-bayi totoise di tempat inkubasi hingga cairan telur merembes, lalu angkatlah mereka dan letakkan diatas handuk bersih untuk mengeringkan tubuhnya, sifat dasar dari sulcata tortoise adalah agresif terhadap sesama jenisnya. keagresifan ini telah dimulai pada saat mereka baru saja menetas. bayi-bayi sulcata tortoise akan saling menerjang satu sama lain hingga tubuh lawannya terbalik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Best article
BalasHapus